Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Hadits Wacana Senyum Dalam Islam

Hadist yang dishare kali ini ialah kumpulan hadits ihwal senyum dalam islam lengkap. Dimana didalam hadist Nabi Muhammad SAW mengenai tersenyum ini bisa ditarik kesimpulan bahwa tersenyum kepada saudara sesama muslim ialah sedekah dan mendapat pahala ibadah.

Hadist yang dishare kali ini ialah kumpulan hadits ihwal senyum dalam islam lengkap Kumpulan Hadits Tentang Senyum Dalam Islam

Ini sangatlah luar biasa mengingat tersenyum ialah hal yang sangat gampang dilakukan oleh siapapun, tapi ALLAH SWT mengganjarnya dengan pahala dan dianggap sebagai shadaqah. Maka dari itu mulai kini jangan cemberut saja dan pelit dalam senyuman. Semuanya berpahala dan membawa manfaat besar bagi kita yang mau tersenyum setiap dikala kepada saudara dan sahabatnya.

Setiap bertemu, tegur dan sapalah dengan memberi salam dan tersenyum kepada saudara kita. Dalil hadits ihwal tersenyum ini bisa kita dilihat dalam sabda Rasulullah SAW yang menjelaskan ihwal keutamaan dan manfaatnya. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun selalu tersenyum kepada siapapun.

Karena memang tidak ada ruginya kita tersenyum, dengan tersenyum maka kekerabatan dan silaturahmi akan terjalin serta yang paling penting itu ialah sedekah dan ibadah menyerupai yang dijelaskan dalam hadist ihwal senyuman yang akan kita share di artikel ini.

Langsung saja selengkapnya simak berikut ini kumpulan hadits ihwal senyum dalam bahasa arab dan artinya.

Hadits Tentang Senyum


تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ صَدَقَةٌ

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) ialah (bernilai) sedekah bagimu" (HR. Tirmidzi).

وَعَنِ الْحَسَنِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيِّ قَالَ: مِنَ الصَّدَقَةِ أَنْ تُسَلِّمَ عَلَى النَّاسِ، وَأَنْتَ طَلِيقُ الْوَجْهِ

Termasuk sedekah ialah engkau mengucapkan salam dengan wajah ceria kepada orang-orang. (HR. Ibnu Abi Dunya)

لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (H.R. Muslim no 2626).

Dari Jarir bin Abdillah ra dia berkata, “Sejak saya masuk Islam, Rasulullah Saw tidak pernah menolak saya untuk duduk bersama beliau. Dan tidaklah dia melihatku kecuali dia tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i ra dia berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Tirmidzi)

Jabir bin Samurah ra berkata, ia menceritakan ihwal kebiasaan Rasulullah Saw, “Beliau biasanya tidak bangun dari tempat shalat di mana dia shalat shubuh padanya kecuali sesudah terbit matahari. Apabila matahari telah terbit barulah dia berdiri. Sementara itu para sobat bercakap-cakap membicarakan insiden di masa jahiliyah, kemudian mereka tertawa, sedangkan dia hanya tersenyum.” (HR. Muslim).

Dari Abu Dzarr ra dia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau mengatakan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke bejana saudaramu juga sedekah.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria." (HR. Muslim).

”Suatu hari saya dan para sobat berjalan gotong royong Rasulullah s.a.w. Ketika itu baginda menggunakan selimut dari tempat Najran yang hujungnya agak kasar. Tiba-tiba baginda bertemu dengan seorang Badwi( Arab Pedusunan). Tanpa disangka, lelaki Badwi itu pribadi menarik selimut Rasulullah s.a.w dengan besar lengan berkuasa sehingga saya melihat kesan merah di pundak baginda. Lelaki Badwi itu dengan garang berkata, “suruh orangmu memberi harta Allah kepadaku yang engkau simpan kini juga!” Kelakuan garang dan sombong si Badwi tersebut menyebarkan para sobat sangat murka dan ingin mengajarnya. Namun Rasulullah melayan perilaku garang lelaki Badwi itu dengan senyuman dan berkata kepada kami dengan senyum anggun pula, “berilah lelaki ini masakan apa sahaja yang dia mahu. Kami lantas memberi si Badwi masakan yang dia pinta. Dan kami tidak jadi mengajar si Badwi kerana senyuman Rasulullah s.a.w.  ( HR at-Tabrani no. 7695 )

”Tidak pernah sekalipun saya melihat Rasulullah s.a.w tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan kerongkongnya. Akan tetapi, tertawanya baginda ialah dengan tersenyum.”( HR al-Bukhari no. 8217)

”Janganlah kau banyak tertawa kerana banyak tertawa akan mematikan hati.”( HR Ibnu Majah no. 4183 )

“Tertawalah sedikit kerana banyak tertawa itu mematikan hati.”( HR Muslim no. 1499)

“Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati dan menghilangkan kharisma seorang Mukmin.”(HR at-Tirmizi no. 2227)

Diriwayatkan At-Tirmidzi, Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu Rasulullah SAW menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata, ”Aku bertanya kepada Ayahku ihwal moral dan moral Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau. Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati, dia bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela masakan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan niscaya tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya niscaya akan senantiasa puas…..” (Riwayat At-Tirmidzi)

Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia insan yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul.” (Hadits Riwayat Ibnu Asakir)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kamu tidak akan bisa berbuat baik kepada semua insan denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu hingga kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu.” (H.R. al-Hakim (1/212)

”Celakalah insan yang berbicara padahal dia berbohong hanya sekadar untuk menciptakan orang lain ketawa. Celakalah dia dan celakalah dia.”( HR Abu Daud no. 4454).

Demikianlah kumpulan hadits ihwal senyum ialah sedekah dalam islam lengkap. Semoga artikel ini bermanfaat dan menimbulkan kita lebih sering tersenyum kepada sesama muslim alasannya ialah senyuman dianggap ibadah dan sedekah. Wallahu a'lam.