Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yuk! Berkunjung Ke Rumah Rasulullah, Sang Pola Terbaik Umat

Ini ialah perjalanan syar'i kita untuk "berkunjung" ke kediaman Rasulullah saw, Sang suri tauladan terbaik umat manusia.

Ini ialah sebuah "Kunjungan" untuk melihat seluk beluk kehidupan dan tata krama pergaulan Rasulullah saw, sehingga kita sanggup meneladani dan mempraktekannya dalam kehidupan kita dikala ini.

Ini ialah perjalanan dan kunjungan kita sebagai umat Islam, melalui kitab-kitab dan riwayat-riwayat dari verbal para sahabat.


Perjalanan ini dimulai dengan......

melewati ruang dan waktu, kita kembali ke 14 kala silam. Tidak ada Hp, tidak ada TV, tidak ada motor, kendaraan beroda empat dan kecanggihan alat lainnya..

Kita menuju ke sebuh kota yang berjulukan Al-madinah AnNabawiyah. Dari kejauhan mulai terlihat bangunan-bangunan kota. Mulai terlihat terang sebuah bangunan persegi yang menjadi sentra aktivitas umat Islam, itulah Masjid Nabawi.

 Sang suri tauladan terbaik umat insan Yuk! Berkunjung Ke Rumah Rasulullah, Sang Teladan Terbaik Umat


Di samping masjid itu, terdapat sebuah bangun kecil sederhana, dengan banyak sekali isinya yang sederhana pula, inilah kediaman Rasulullah saw. Inilah sebuah rumah yang mengekpresikan siapa pemiliknya.

Rasulullah saw, sang nabi dan rasul terakhir umat manusia, membawa anutan utama yaitu untuk menyempurnakan Akhlak manusia. Dialah suri tauladan terbaik umat manusia.

Beliau ialah yang paling zuhud terhadap dunia. Beliau tidak sekalipun menolehkan pandangan kepada kemewahan dan gemerlap harta benda dunia.

Beliau berkomentar perihal dunia yang fana ini: 
"Apa artinya dunia bagiku! Kehadiranku di dunia hanyalah
bagaikan seorang pengelana yang tengah berjalan di
panas terik matahari, kemudian berteduh di bawah naungan
pohon beberapa saat, kemudian segera meninggalkannya
untuk kembali melanjutkan perjalanan." (HR. At-Tirmidzi) 


 Sang suri tauladan terbaik umat insan Yuk! Berkunjung Ke Rumah Rasulullah, Sang Teladan Terbaik Umat

Rumah dia hanya berupa kamar-kamar untuk para Istri berbentuk sederhana yang dibangun dari kerikil yang tertata dan diolesi dengan tanah liat, Atapnya terbuat dari pepelah kurma. Kamar-kamar itu tidak begitu tinggi sehingga seseorang sanggup menjangkai atap rumahnya.

Kita kemudian, berjalan ke arah rumah Rasulullah dan kesudahannya kita menemui Rasulullah saw. Kita menatap Rasulullah yang tampan wajahnya lingkaran bagikan rembulan, luhur akal pekertinya, dengan tinggi yang pas, tidak pendek dan tidak terlalu tinggi. Perawakan dia sangat indah dipandang, dengan dada yang bidang dan lebar, rambut dia terurai hingga ke bab bawah telinga. Saat kita bersalaman, tangannya terasa lembut dan hidung kita akan mencium aroma kedaluwarsa yang sangat harum.

Saat kita berbincang dengan Rasulullah saw, dia berbicara dengan nada perlahan dan dengan perkataan yang terang dan terang lagi gampang dihafal oleh orang yang mendengarnya. Beliau ialah seorang yang rendah hati lagi lemah lembut. Saat berbicara kepada seseorang, dia selalu memperhatikan tingat intelektual dan pemahaman orang itu dalam berkomunikasi.

Semua sifat dan sopan santun kebaikan terkumpul pada diri Rasulullah saw. Beliau ialah penyantun dan penyabar. Setiap tutut katanya tersusun dalam kalimat yang rapi sehingga gampang dipahami orang yang mendengarnya.

Suatu ketika Seorang pria tiba menemui Rasulullah . Beliau
mengajak pria itu berbicara sehingga membuatnya
menggigil ketakutan. Rasulullah berkata kepadanya:
"Tenangkanlah dirimu! Sesungguhnya saya bukanlah
seorang raja. Aku hanyalah putra seorang wanita
yang biasa memakan dendeng." (HR. Ibnu Majah)


Umatku..umatku...umatku..!!!
Itulah kata-kata terakhir Rasulullah yang pertanda begitu cintanya Rasulullah kepada umatnya.

Beliau ialah orang yang paling mengkhawatirkan umatnya. Ingatlah Ketika Rasulullah melaksanakan Isra' Mi'raj untuk mendapatkan perintah Shalat, awalnya kewajiban shalat yang diperintahkan ialah 50 kali sehari, namun Rasulullah terus memohon kepada Allah swt untuk meringankan kewajiban utama umatnya ini sehingga kesudahannya hanya diwajibkan 5 kali sehari.

Rasulullah selalu berhati-hati dalam tutur katanya dan tindakannya supaya tidak menjadi syariat yang memberatkan umatnya. Rasulullah menginginkan supaya kita, umatnya ini sanggup masuk nirwana semuanya. Kelak di hari final zaman ketika hari kebangkitan tiba, di padang mashsyar, Rasulullah menjadi orang yang paling sibuk. Ketika semua orang meninggalkan dan tidak peduli kepada orang lain. Ketika bapaknya, ibunya, istrinya, anaknya, saudaranya, tidak peduli padanya, Rasulullah yang akan menolong dan memberi syafaatnya atas izin Allah swt.

Silahkan Anda Download EBOOK iniSEHARI DI KEDIAMAN RASULULLAH SAW


Sumber https://islamwiki.blogspot.com/