Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bumi Datar Atau Bulat, Bagaimana Dijelaskan Dalam Al-Qur'an?

Masalah bentuk bumi, kembali menjadi perdebatan akhir-akhir ini sehabis munculnya dan semakin berkembangnya Komunitas Flath Earth.

Pada dasarnya kita umat Islam belum benar-benar tahu dengan Haqqul Yakin wacana bagaimana bentuk bumi itu yang sebenarnya.


akhir ini sehabis munculnya dan semakin berkembangnya Komunitas Flath Earth Bumi Datar atau Bulat, Bagaimana Dijelaskan Dalam Al-Qur'an?

KERAGUAN BENTUK BUMI

Kita umat Islam belum bisa percaya begitu saja alasannya ialah belum ada satupun muslim yang telah melaksanakan perjalanan ke langit dan melihat pribadi bagaimana bentuk bumi yang sebenarnya itu.

Belum ada satu orang pun yang beriman yang dengan tegas dan bersumpah atas Nama Allah bahwa beliau betul-betul melihat pribadi bentuk bumi dari angkasa.

Kita umat Islam gres sebatas diberi tahu lewat banyak sekali media dan buku-buku karangan ilmuwan-ilmuwan yang bukan muslim, wacana bagaimana bentuk bumi itu.

Di sisi lain, sekarang muncul  bantahan-bantahan wacana bentuk bumi bulat. Ini tentu menjadi pertanyaan besar bagi umat Islam, MANAKAH YANG BENAR, BUMI itu BULAT atau BUMI itu Datar?

AWAL TEORI BENTUK BUMI

Kita umat Islam perlu mempelajari juga bagaimana sejarah munculnya teori-teori kosmologi.

Berbagai macam teori wacana kosmologi alam semesta yang kita kenal ketika ini berawal dari asumsi-asumsi filosofi para ilmuwan masa lalu. Berdasarkan pengamatan pribadi mata dari bumi, kemudian di dukung dengan perhitungan matematis yang rumit, kemudian munculah teori-teori cara kerja Alam semesta.

Para ilmuwan ini hanya menduga-duga berdasar pada pengamatan dari BUMI dan Logika matematika, bukan melaksanakan perjalanan menembus langit dan melihat pribadi bentuk bumi dari luar Angkasa.

akhir ini sehabis munculnya dan semakin berkembangnya Komunitas Flath Earth Bumi Datar atau Bulat, Bagaimana Dijelaskan Dalam Al-Qur'an?


Awalnya teori yang diyakini ilmuwan dahulu ialah Geosentris - yaitu bumi sebagai sentra tata surya. Lalu pada kurun pertengahan muncul ilmuwan yang memperkenalan teori Heliosentris.

Teori heliosentris ini kemudian menjadi perkiraan dasar dalam pengembangan sains modern wacana alam semesta. Dalam teori sains modern telah menjadi "kebenaran" bahwa benda-benda angkasa yang ada di alam semesta ini berbentuk lingkaran termasuk bumi.

Para ilmuwan yang mengusung teori ini ialah orang-orang Eropa yang mana pada masa itu mengalami kurun yang dikenal dengan istilah Abad Pencerahan Eropa. Dari merekalah kemudian Ide-ide wacana sains modern ini menyebar ke wilayah-wilayah umat Islam, termasuk Indonesia.

Kita umat Islam hanya mengikuti saja, "kebenaran" sains modern ini yang kemudian diajarkan melalui sistem-sistem pendidikan yang ada di negara-negara muslim. Kita percaya begitu saja banyak sekali macam teori sains modern wacana model alam semesta itu tanpa ada bantahan.

PETUNJUK ABADI UMAT ISLAM: AL-QUR'AN

Kita sendiri sering kali melupakan dan mengenyampingkan bahwa Kita Umat Islam mempunyai PETUNJUK ABADI yaitu Al-Qur'an. Al-Qur'an ialah Petunjuk hidup umat manusia. Di dalamnya tidak hanya memberi petunjuk wacana cara hidup, tetapi juga petunjuk wacana Alam ini sebagai bab dari ayat-ayat sang Pencipta.

Pernyataan-pernyataan dari para ilmuwan yang sifatnya dugaan-dugaan logis saja kita bisa mempercayainya. APALAGI pernyataan dari SANG PENCIPTA alam ini....tentu harus diyakini...

Ada begitu banyak ayat-ayat yang memperlihatkan petunjuk kepada kita bagaimana Alam ini bekerja. Ada petunjuk wacana langit, Matahari, Bulan, Bintang dan Bumi.

Oleh alasannya ialah itu, sudah seharusnyalah kita umat Islam memulai asumsi-asumsi, ide-ide dasar wacana alam ini dari petunjuk TERBESAR sepanjang masa ini.

Kami kutipkan beberapa ayat yang menjelaskan wacana bagaimana bumi dan alam semesta ini:

Surat ke 40 (ghaafir) ayat 57 dan 64:

Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan insan akan tetapi kebanyakan insan tidak mengetahui. (57)

Allah-lah yang mengakibatkan bumi bagi kau kawasan menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kau kemudian membaguskan rupamu serta memberi kau rezeki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu ialah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. (64)

Surat 21 (AlAnbiyaa') ayat 30-35:

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui sebenarnya langit dan bumi itu keduanya dahulu ialah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (30) Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, semoga mereka menerima petunjuk. (31) Dan Kami mengakibatkan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala gejala (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. (32) Dan Dialah yang telah membuat malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (33) Kami tidak mengakibatkan hidup infinit bagi seorang manusiapun sebelum kau (Muhammad); maka jikalau kau mati, apakah mereka akan kekal? (34) Tiap-tiap yang berjiwa akan mencicipi mati. Kami akan menguji kau dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kau dikembalikan. (35)

Surat 41 (Fushilat) ayat 9-12:

Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kau kafir kepada Yang membuat bumi dalam dua masa dan kau adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu ialah Rabb semesta alam". (9) Dan beliau membuat di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia memilih padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (10) Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, kemudian Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kau keduanya berdasarkan perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami tiba dengan suka hati". (11) Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang bersahabat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (12)

Surat 43 (Az Zukruf) ayat 10-14:
Yang mengakibatkan bumi untuk kau sebagai kawasan menetap(مَهْدًا) dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kau supaya kau menerima petunjuk. (10)Dan Yang menurunkan air dari langit berdasarkan kadar (yang diperlukan) kemudian Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, menyerupai itulah kau akan dikeluarkan (dari dalam kubur). (11) Dan Yang membuat semua yang berpasang-pasangan dan mengakibatkan untukmu kapal dan hewan ternak yang kau tunggangi. (12) Supaya kau duduk di atas punggungnya kemudian kau ingat nikmat Tuhanmu apabila kau telah duduk di atasnya; dan supaya kau mengucapkan: "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak bisa menguasainya, (13) dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami". (14)

Surat 20 (ThaaHaa) ayat 53:
Yang telah mengakibatkan bagimu bumi sebagai hamparan (مَهْدًا) dan Yang telah mengakibatkan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (53)

Surat 51 (Adhariyaat):
Dan bumi itu Kami hamparkan (فَرَشْنَاهَا), maka sebaik-baik yang menghamparkan(الْمَاهِدُونَ) (adalah Kami). (48) Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kau mengingat kebesaran Allah. (49) Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya saya seorang pemberi peringatan yang faktual dari Allah untukmu. (50) Dan janganlah kau mengadakan yang kuasa yang lain disamping Allah. Sesungguhnya saya seorang pemberi peringatan yang faktual dari Allah untukmu. (51)

Surat AlHijr:
Dan sesungguhnya Kami telah membuat formasi bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya), (16) dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, (17) kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang sanggup didengar (dari malaikat) kemudian beliau dikejar oleh semburan api yang terang. (18) Dan Kami telah menghamparkan(مَدَدْنَاهَا) bumi dan mengakibatkan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu berdasarkan ukuran. (19) Dan Kami telah mengakibatkan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami membuat pula) makhluk-makhluk yang kau sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya. (20) Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu. (21) Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, kemudian Kami beri minum kau dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kau yang menyimpannya. (22) Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi. (23)

Dalam Surat Al-Baqarah:
 Dialah yang mengakibatkan bumi sebagai hamparan( فِرَاشًا) bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; alasannya ialah itu janganlah kau mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kau mengetahui. (22) Dan jikalau kau (tetap) dalam keraguan wacana Al Alquran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Alquran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jikalau kau orang-orang yang benar. (23) Maka jikalau kau tidak sanggup membuat(nya) -- dan niscaya kau tidak akan sanggup membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang materi bakarnya insan dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (24)

Silahkan Anda baca lebih lengkap lagi posting-posting lain yang berkaitan berikut ini:
1. List ayat-ayat Tentang langit
2. List Ayat-ayat Tentang Bumi
3. List Ayat-ayat wacana Matahari
4. List Ayat-ayat Tentang Bulan
5. List Ayat-ayat Tentang Bintang

Dalam klarifikasi yang disebutkan dalam Al-Quran tidak ada pernyataan yang terang bahwa "Bumi itu lingkaran atau datar". Yang ada ialah wacana sifat-sifatnya yang menjelaskan bahwa bumi itu:
HAMPARAN, TERHAMPAR dan DIHAMPARKAN.

AlQuran ialah PETUNJUK, bukan kitab ensiklopedia, jadi yang perlu umat Islam lakukan ialah mengikuti petunjuk itu dan selanjutnya menelitinya.



Sumber https://islamwiki.blogspot.com/