Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Camkan! Teori Evolusi Itu Bukan Fakta Evolusi

Sepanjang sejarah dicetuskannya teori evolusi oleh Darwin, sepanjang itu pula perdebatan perihal kebenarannya berlangsung.

Masalahnya adalah, bahwa teori evolusi ini selanjutnya tersebar ke seantero dunia melalui lembaga-lembaga pendidikan dan menjadi cuilan dari cuilan yang diajarkan kepada siswa.

Sayangnya ada satu hal yang dilupakan oleh sebagain besar orang, yaitu bahwa Teori itu tidak sama dengan Fakta. Kebanyakan kita terlalu berlebihan dalam mempercayai sebuah teori sampai-sampai kita lupa bahwa sebuah teori gres bisa bermetamorfosis fakta ketika didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang kuat. 

Tentang kelemahan-kelemahan bukti ilmiah teori evolusi sendiri telah banyak dibahas oleh para Ilmuwan, salah satunya yang fenomenal di kalangan muslim yakni Harun Yahya.

Namun dalam goresan pena ini kita tidak akan membahas sanggahan dari Harun Yahya. Kita akan mendengar, melihat, membaca sanggahan yang disampaikan oleh seorang cendekiawan muslim ternama, DR. Zakir Naik. 

Bagi Anda yang mempunyai kecepatan internet yang cukup Anda bisa menonton video streaming berikut ini.


Bagi Anda yang mempunyai problem dengan kecepatan internet sanggup membaca terjemahan tittle dari video di atas. Video ini sendiri yakni sebuah sesi tanya jawab dalam sebuah program ceramah Dr. Zakir Naik.


PENANYA

Nama Saya M.D. Marathi, saya seorang pakar teknologi.
sebelum saya memulai pertanyaan saya, saya inigin sedikit memperlihatkan penjelasan.
Saya ingin mengajak hadirin semua bergeser dari alam pikiran yang sentimental.
Kepada alam pikiran yang lebih ilmiah dan rasional.
Saya berharap anda berkenan mengizinkannya.

Buku-buku literatur perkuliahan masa kini menyebutkan isu berikut ini.
Dalam arah gerak perkembangan evolusi, kelompok hewan-hewanan, yang di dalamnya terdapat makhluk insan (homoerectus), didapati kenyataan bahwa makhluk insan telah mengalami evolusi semenjak 2 juta tahun yang lalu, dengan ukuran otak 1000cc, jauh dibandingkan dengan ukuran otak bangsa monyet besar, yakni sebesar 400cc. 

Evolusi pada diri insan tersebut terus berlangsung hingga pertumbuhan otak mencapai 1400cc pada 200ribu tahu yang kemudian dan kelompok insan yang ibarat ini dikenal dengan nama 'homo sapiens'.

Bentuk insan yang ada kini telah mengalami evolusi semenjak 35.000 tahun yang lalu, kini hasil evolusi tersebut dikenal dengan nama 'homo sapiens'.
Dan para jago purbakala memperkirakan bahwa insan telah membuatkan sentra kemampuan bicara yang ada di otaknya pada 50.000 tahun yang lalu.

Sekarang pertanyaannya adalah:

Di dalam catatan perkembangan yang ibarat ini, kemudian semenjak kapan Tuhan itu ada (berasal)? dan keberadaannya itu untuk apa?
kedua, perkembangan ilmu pengetahuan telah memungkinkan itu terjadi, untuk melaksanakan kloning terhadap semua jenis hewan, tersebut sanggup membuat berapa banyakpun binatang yang mempunyai karakteristik ibarat yang diinginkan. Jika memang Tuhan itu ada, kemudian berapa lagi sisa kekuasaan yang dimiliki oleh Tuhan?
Ketiga, Tuhan digambarkan sebagai Dzat yang penuh dengan kemurahan dan kebaikan, Namun semua pemimpin agama, ketika dihadapkan pada ketika menjelang kematian, mereka segera dilarikan ke rumah sakit dan tidak pernah dibawa ke rumah ibadah, daerah dimana mereka menghabiskan waktu ibadahnya, padhala insan itu hidup dan mati menurut kehendak Tuhan.

Jawaban Dr. Zakir Naik:

Saya ingin sampaikan kepada Anda perihal apa yang tadi Anda kutip. Anda tadi berbicara perihal 'Teori Evolusi'. Saya sendiri sebetulnya seorang dokter Amerika, sepanjang hidup saya, saya belum pernah menemukan satu bukupun yang membahas perihal 'Fakta Evolusi'. Buku yang ada hanyalah yang membahasa 'Teori Evolusi'.

Saya sendiri pahan  tentang 'teori Evolusi' dan juga perihal 'teori Darwin'.

Tonton video ceramah saya yaitu:
"Alquran dan Ilmu pengetahun moderen: konflik atau keharmonisan?"

Apa yang diutarakan oleh Darwin hanyalah sebuah teori. Darwin menulis sebuah surat kepada rekannya Thomas Thrompton pada tahun 1881, yang menyampaikan bahwa dia meyakini teori seleksai alam ini lantaran saya tidak mempunyai bukti-bukti, itu saya lakukan lantaran teori itu membantu saya dalam memahami proses 'seleksi alam' dalam ilmu embriologi, dan dalam pengelompokan organ-organ badan yang utama.

Tidak ada satupun buku yang memberika bukti-bukti 'Fakta Evolusi'. Semua buku membuktikan perihal 'Teori Evolusi'. 

Demikiannlah kalau kita harus membuktikan kepada rekan kita, andaikata anda hidup pada eranya Darwin, mungkin Anda akan mendapati teori Darwin tersebut tampak benar. Darwin mengejek Anda dengan menyampaikan bahwa Anda ibarat dengan seeokor kera.

Sebenarnya terdapat hubungan-hubungan yang hilang/terputus dari masing-masing generasi binatang tersebut. Darwin sendiri menyatakan hal tersebut.

Anda tadi berbicara perihal Homonoids, Anda hanya berbicara perihal satu generasi makhluk saja. Saya akan jelaskan keseluruhan empat generasi (dalam Teori Evolusi) yang ada.

Generasi yang pertama disebut dengan 'Lucy', yang menjelaskan generasi pada kondisi masa tiga setengah juta tahun yang lalu. Anda tadi berbicara gres untuk masa 2 juta tahun yang lalu. Saya jelaskan kepada Anda paa yang diungkap oleh para ilmuwan pada masa tiga juta tahun yang lalu.
Generasi 'Lucy' mengalami kepunahan disebabkan oleh es.
Generasi yang kedua muncul dikenal dengan sebutan 'Homoerectus', yang hidup pada masa 500ribu tahun yang lalu.
Setelah generasi tersebut, muncullah 'Manusia Neanderthal', generasi ketiga yang hidup 40.000 tahun yang lalu.
Dan yang terakhir yakni generasi 'CroMagnon'.

Namun, saudaraku, semua tahapan generasi tersebut tidak mempunyai kekerabatan antara yang satu dengan yang lain. semua itu hanya hipotesis saja.

Menurut pendapat PP. Grashe, ketua jurusan ilmu-ilmu evolusi di Universitas Sojourn, Paris, pada tahun 1971, dia menyampaikan 'Itu sama saja membiarkan imajinasi-imajinasi kita bergerak secara liar, hanya dengan mendasarkan atas peninggalan-peninggalan sisa yang sangat sedikit mengenai nenek moyang kita".

 Sepanjang sejarah dicetuskannya teori evolusi oleh Darwin Camkan! Teori Evolusi itu Bukan Fakta Evolusi
Saya tahu memang ada sebagian pakar yang berbicara perihal 'Teori Darwin'. Kebetulan saya seorang dokter Amerika, jadi saya tahu perihal hal itu.

Tetapi, apakah Anda tahu bahwa terdapat ratusan ilmuwan yang berbicara menentang pandangan yang ibarat itu. Hanya sedikit ilmuwan yang baiklah dengan pandangan Teori Darwin tersebut. Lebih banyak ilmuwan yang menentang pandangan Teori Darwin itu.

Untuk balasan yang lengkap, silahkan merujuk kepada kaset video saya yang berjudul "Quran dan Ilmu pengetahuan modern".

Hanya ada sedikit ilmuwan yang mendukung lantaran sebetulnya tidak ada bukti-bukti adanya "fakta Evolusi". Mereka mengajak kita untuk mendukung Teori Darwin tersebut.

Al-Quran tidak mendukung teori atau hipotesa apapun. Al-Quran berbicara perihal fakta-fakta.

Kemudian berkenaan dengan asumsi awal kehidupan yakni pada masa 2 juta tahun yang lalu, tidak ada seorang pun yang mengetahui masa yang niscaya kapan insan itu pertama kali turun ke bumi, hanya Allah yang tahu.

Semuanya hanya menurut asumsi-asumsi belaka. Namun AlQur'an menyampaikan bahwa insan pria yang pertama yakni Adam as dan kemudian diciptakanlah Hawa.

Pemahaman insan belum bisa menjelaskan kondisi pada masa itu. Tidak ada satu keteranganpun di dalam AlQur'an yang bisa dibuktikan keliru/salah oleh ilmu pengetahuan moderen.

Hipotesa-hipotesa yang ada semuanya bertentangan dengan Al-Qur'an. Demikian juga dengan teori-teori yang ada.

Tidak terdapat satupun fakta ilmiah yang disebutkan di dalam Al-Qur'an yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan moderen.

Al-Qur'an mungkin saja bertentangan dengan teori yang ada lantaran belum terbukti secara faktual. Jadi, saudaraka, pandangan anda itu hanya didukung oleh sebagian kecil para pakar saja. Tidak didukung oleh lebih banyak didominasi ilmuwan.

Berkaitan dengan cuilan kedua dari pandangan tersebut yakni
"Jika Allah telah membuat semua makhluk ini, kemudian berapa lagi sisa kekuatan yang dimiliki oleh Allah SWT?"

Anda tentu mustahil bisa memahami Dzat Allah secara lengkap. Al-Qur'an menyampaikan di dalam surah Al-An'am, surah ke-6 ayat ke 103, "Dia tidak sanggup dicapai dengan penglihatan mata..."

Saya bisa memperlihatkan Anda sebuah perumpamaan, mungkin tidak persis sama.

Jika Anda ambil setetes air dari samudera, berapa banyak sisa air yang ada di samudera tersebut?  Berapa banyak?

Namun begitu, perbedaan antara tuduhan bahwa kekuasaan Allah menjadi berkurang tatkala Dia membuat makhluk-makhlukNya dengan berkurangnya ketinggian air dari samudera tersebut, lantaran diambil setetes, yakni bersifat tidak bisa dihitung lantaran sedemikian kecilnya.

Tingkat ketinggian air mungkin akan berkurang 0,000000.. sekian persen saja. Namun kekuasaan Allah SWT tidak akan berkurang sedikitpun. Dia itu Maha Kuasa. Itulah Allah SWT.

Jika Tuhan mengalami penurunan dalam kekuasaan-Nya, jangan Anda sembah Tuhan yang semacam itu. Karena Tuhan yang ibarat itu akan kehilangan kekuatan-Nya disebabkan ia akan terus membuat makhluk-makhlukNya.

Tuhan yang sejati yakni Tuhan Yang Abadi, juga kekuasaan-Nya dan Dia mestilah bersifat mutlak. Tuhan yang sejati yakni Tuhan Yang Absolut. Segala sesuatu bergantung pada-Nya dan Dia tidak bergantung kepada makhluk-makhluk-Nya yang lain.

Sumber https://islamwiki.blogspot.com/