Pemilu 2014 : Pilih Pemimpinmu Sesuai Fatwa Agamamu
Adanya pemimpin dalam sebuah kelompok yakni sebuah kewajiban. Apalagi dalam kapasitas sebuah bangsa, menentukan seorang pemimpin menjadi urusan paling penting. Hal ini sanggup tercermin saat baginda Rasulullah saw wafat, segera para sobat Rasulullah membentuk tim untuk menentukan pemimpin tertinggi umat Islam kala itu.
Masa kepemimpinan 4 sahabat, kandidat calon khalifah diajukan terlebih dahulu oleh para sobat rasul yang mempunyai tingkat keimanan yang tinggi, kemudian dipilih satu pemimpin yang terbaik. Dalam kapasitas negara kota masa itu, pemimpin terpilih dibaiat oleh seluruh umat Islam yang hadir sebagai tanda persetujuan akan kepemimpinannya.
Namun di masa ini, saat jumlah insan tumbuh jauh melampaui jumlahnya pada masa 1420 tahun silam, akan sulit untuk menerapkan baiat ibarat pada masa itu. Selain itu sistem pemilihan yang ada kini di Indonesia yakni pemilihan eksklusif oleh rakyat, dimana kandidat calon pemimpin diajukan oleh partai politik yang terdaftar di KPU. Hal ini mungkin yang akan banyak menghambat calon pemimpin yang sesuai dengan kriteria pemimpin yang dikehendaki umat Islam.
Partai politik sendiri terdiri dari banyak orang dari banyak sekali macam agama, sehingga mustahil sanggup disamakan dengan para sobat Rasul yang bersifat Individual serta mempunyai keimanan yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Kondisi ini menciptakan umat Islam semakin sulit untuk menentukan calon pemimpin terbaik. Ditambah lagi, Partai Politik yang mengusung nilai keislaman tidak dalam satu pandangan.
Dengan kondisi yang ada ini kita umat Islam Indonesia harus benar-benar berpikir bijak dalam menentukan pemimpin yang akan datang. Jangan asal pilih, sebab pada akhirnya kita sendiri yang akan menanggung akibatnya. Jangan juga malah tidak menentukan (Golput), sebab golput tidak menghipnotis apa-apa, tetap akan ada pemimpin yang terpilih. Lebih baik menentukan pemimpin yang mendekati kriteria pemimpin yang ideal berdasarkan Islam.
Golput sanggup menjadi ancaman saat kebanyakan pemilih yakni orang-orang yang tidak tahu agama.
Sebelum menentukan pemimpin kita, ada baiknya kita terlebih dahulu memahami beberapa problem kepemimpinan dalam Islam, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa goresan pena berikut ini:
1. Petunjuk AlQuran dalam menentukan pemimpin
Al-Quran dan Hadits sebagai fatwa hidup umat Islam sudah mengatur semenjak awal bagaimana seharusnya kita menentukan dan menjadi seorang pemimpin. Menurut Shihab (2002) ada dua hal yang harus dipahami perihal hakikat kepemimpinan. Pertama, kepemimpinan dalam pandangan Al-Quran bukan sekedar kontrak sosial antara sang pemimpin dengan masyarakatnya, tetapi merupakan ikatan perjanjian antara beliau dengan Allah swt. Lihat Q. S. Al-Baqarah (2): 124, "Dan ingatlah saat Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat perintah dan larangan (amanat), kemudian Ibrahim melaksanakannya dengan baik. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku akan menyebabkan engkau pemimpin bagi manusia. Ibrahim bertanya: Dan dari keturunanku juga (dijadikan pemimpin)? Allah swt menjawab: Janji (amanat)Ku ini tidak (berhak) diperoleh orang zalim". baca selengkapnya
2. Ciri dan Akhlak Pemimpin
Model kepimpinan melalui contoh yang dipamerkan oleh Rasulullah SAW dan para sobat baginda SAW dengan meletakkan dunia ditangan mereka dan meletakkan darul abadi di hati mereka yakni asas penolakan imbas materialis, sekularis, liberalis, paragmatis dan semua unsur luar yang mencemarkan kesucian Aqidah dan pegangan Umat Islam. Maka islam telah menggariskan sopan santun dan sifat-sifat yang perlu ada dalam diri setiap pimpinan. Baca selengkapnya
3. Kriteria Kepemimpinan dalam Islam
Setiap kalian yakni pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya, Seorang penguasa yakni pemimpin bagi rakyatnya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri yakni pemimpin di rumah suaminya dan beliau bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba sahaya yakni penjaga harga tuannya dan beliau bertanggung jawab atasnya. Baca selengkapnya
5. Pemimpin yang Ideal
Perihal mengenai kepemimpinan dalam Islam merupakan suatu wacana yang selalu menarik untuk didiskusikan. Wacana kepemimpinan dalam Islam ini sudah ada dan berkembang, tepatnya pasca Rasulullah SAW wafat. Wacana kepemimpinan ini timbul sebab sudah tidak ada lagi Rasul atau nabi sesudah Nabi Muhammad SAW wafat. Maka ada bebrapa kriteria pemimpin yang baik. Baca selengkapnya
Maka sesudah kita membaca hal-hal perihal pemimpin dalam Islam, tindakan terbaik kita umat Islam yakni menentukan satu pemimpin yang paling mendekati dengan kriteria-kriteria yang disebut dalam tulisan-tulisan di atas.
Sumber https://islamwiki.blogspot.com/