Ketika Khotib Jum’At Sedang Berkhotbah Wacana Bencana
Setiap hari jum’at tiba niscaya umat muslim yang ada di dunia ini melaksanakan solat jum’at secara berjamaan, entah itu tempatnya di mana saja di masjid atau kawasan darurat ketika ada sebuah halangan atau bencana. Biasanya sebelum solat jum’at di mulai akan ada khotbah yang dibawakan oleh khotib, kiprah khotib ini dalam satu masjid biasanya bergiliran, dalam satu bulan sanggup menerima jatah 2 kali ketika ada 3 atau 4 khotib.
Solat jum’at yang selalu di laksanakan oleh umat islam termasuk juga di indonesia sekaligus sebagai warning atau nasehat, ketika sang khotib membacakan isi khotbahnya. Seperti yang saya alami pada siang hari jum’at ini, bertepatan melaksanakan solat jum’at di desa junjang arjawinangun cirebon. Dimana khotib membawakan tema khutbahnya tenatang bencana. Namaun sebelum masuk ke pembahasan biasanya sang khotib mengajak pada dirinya sendiri untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada allah, dan bagi para jama’ah solat jum’at juga secara umum.
Baca Juga : Keistimewaan Membaca Rotibul Al Haddad | Al Athos
Nah apakah sama juga apa yang di alami saya dan teman ketika sedang mendengarkan khotib sedang berkhotbah, tentunya jawabanya itu yaitu IYA. Memang itu wasiat dari khutbah jum’at pada umumnya untuk sanggup saling mengingatkan kepada sesama umat islam. Tingkatkan ketaqwaan kita, itulah salah satu wasiat yang tak pernah ketinggalan dari sebuah khotbah jum’at.
Biasanya sehabis khotib berwasiat untuk bertaqwa, selanjutknya masuk ke pembahasan inti dari khotbah tersebut. Berbagi pengalaman saja yah teman sesuai pada indera pendengaran khotbah jum’at yang saya lakoni tadi perihal bagaimana kita menyikapi banyak sekali musibah yang selesai akibat ini melanda negri tercinta kita yaitu di indonesia.
Belum usang ini dikala penghujung tahun 2018 kita dikejutkan dengan datangnya ombak yang sangat besar sekali di pantai anyer selat sunda banten, longsor di sukabumi dan angin puting beliung yang terjadi di desa pamuragan cirebon. Tentunya ini merupakan teguran dari allah kepada kita perihal bagaimana kita harus mengkoreksi diri jikalau di lihat dari keimanan kita.
Baca Juga : Pondok Pesantren Arjawinangun Cirebon
Itulah pembahasan khotbah yang saya dengarkan pada jum’at ini, dimana memang benar adanya tragedi yang terjadi di negri kita ini sebaiknya kita sebagai seorang muslim yang baik harus mengkoreksi diri perihal dosa dosa yang sudah kita perbuat, sehingga allah menurunkan tragedi di negri kita ini, tentunya ini menjadi teguran buat kita semua untuk mengurangi kesalahan kesalahan yang diperbuat selama ini, dan menggantinya dengan kebaikan kebaikan dimanapun kita berada.
Dari tragedi bencana itu memang sangat cepat sekali informasinya beredar di media elektronik maupun di media sosial, akan tetapi penjelasanya sangatlah rasional sekali tanpa ada satupun yang menyentuh kenapa sih sering terjadi tragedi di negri kita ini, mungkin itu koreksi yang ada jikalau kita kaitkan dengan diri kita masing masing.
Memang betul adanya tragedi yang terjadi alasannya yaitu adanya letusan, bergesernya lempengan tanah dan fenomena alam yang sedang terjadi belakangan ini di negri kita, akan tetapi seharusnya juga semua tragedi itu datangnya dari mana, mungkin itulah yang tertinggal dari sekian banyak isu yang beredar di media elektronik atau media sosial.
Teguran dari allah yaitu tanggapan yang paling sempurna jikalau di lihat dari kacamata keimnanan, alasannya yaitu semua hal yang terjadi di dunia ini yaitu alasannya yaitu kehendak allah, itulah poin dari khutbah yang saya dengarkan pada solat jum’at tadi. Sang khotib mengajak jama’ah untuk saling intropeksi diri, kurangi acara dosa yang selama ini kita lakukan, gantilah dengan acara yang baik.
Nah kalau tema khutbah teman apa yah pada jum’at siang tadi, supaya juga pada dasarnya sama, saling mengingatkan sesama untuk selalu berintropeksi diri mengenai apa yang di lakukan oleh diri kita masing masing. Sekian pengalaman khutbah pada jum’at siang ini, supaya bermanfaat, dan kami ucapkan Terimakasih.
Sumber https://leptopmurahindramayu.blogspot.com/
Solat jum’at yang selalu di laksanakan oleh umat islam termasuk juga di indonesia sekaligus sebagai warning atau nasehat, ketika sang khotib membacakan isi khotbahnya. Seperti yang saya alami pada siang hari jum’at ini, bertepatan melaksanakan solat jum’at di desa junjang arjawinangun cirebon. Dimana khotib membawakan tema khutbahnya tenatang bencana. Namaun sebelum masuk ke pembahasan biasanya sang khotib mengajak pada dirinya sendiri untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada allah, dan bagi para jama’ah solat jum’at juga secara umum.
Baca Juga : Keistimewaan Membaca Rotibul Al Haddad | Al Athos
Nah apakah sama juga apa yang di alami saya dan teman ketika sedang mendengarkan khotib sedang berkhotbah, tentunya jawabanya itu yaitu IYA. Memang itu wasiat dari khutbah jum’at pada umumnya untuk sanggup saling mengingatkan kepada sesama umat islam. Tingkatkan ketaqwaan kita, itulah salah satu wasiat yang tak pernah ketinggalan dari sebuah khotbah jum’at.
Biasanya sehabis khotib berwasiat untuk bertaqwa, selanjutknya masuk ke pembahasan inti dari khotbah tersebut. Berbagi pengalaman saja yah teman sesuai pada indera pendengaran khotbah jum’at yang saya lakoni tadi perihal bagaimana kita menyikapi banyak sekali musibah yang selesai akibat ini melanda negri tercinta kita yaitu di indonesia.
Belum usang ini dikala penghujung tahun 2018 kita dikejutkan dengan datangnya ombak yang sangat besar sekali di pantai anyer selat sunda banten, longsor di sukabumi dan angin puting beliung yang terjadi di desa pamuragan cirebon. Tentunya ini merupakan teguran dari allah kepada kita perihal bagaimana kita harus mengkoreksi diri jikalau di lihat dari keimanan kita.
Baca Juga : Pondok Pesantren Arjawinangun Cirebon
Itulah pembahasan khotbah yang saya dengarkan pada jum’at ini, dimana memang benar adanya tragedi yang terjadi di negri kita ini sebaiknya kita sebagai seorang muslim yang baik harus mengkoreksi diri perihal dosa dosa yang sudah kita perbuat, sehingga allah menurunkan tragedi di negri kita ini, tentunya ini menjadi teguran buat kita semua untuk mengurangi kesalahan kesalahan yang diperbuat selama ini, dan menggantinya dengan kebaikan kebaikan dimanapun kita berada.
Dari tragedi bencana itu memang sangat cepat sekali informasinya beredar di media elektronik maupun di media sosial, akan tetapi penjelasanya sangatlah rasional sekali tanpa ada satupun yang menyentuh kenapa sih sering terjadi tragedi di negri kita ini, mungkin itu koreksi yang ada jikalau kita kaitkan dengan diri kita masing masing.
Memang betul adanya tragedi yang terjadi alasannya yaitu adanya letusan, bergesernya lempengan tanah dan fenomena alam yang sedang terjadi belakangan ini di negri kita, akan tetapi seharusnya juga semua tragedi itu datangnya dari mana, mungkin itulah yang tertinggal dari sekian banyak isu yang beredar di media elektronik atau media sosial.
Teguran dari allah yaitu tanggapan yang paling sempurna jikalau di lihat dari kacamata keimnanan, alasannya yaitu semua hal yang terjadi di dunia ini yaitu alasannya yaitu kehendak allah, itulah poin dari khutbah yang saya dengarkan pada solat jum’at tadi. Sang khotib mengajak jama’ah untuk saling intropeksi diri, kurangi acara dosa yang selama ini kita lakukan, gantilah dengan acara yang baik.
Nah kalau tema khutbah teman apa yah pada jum’at siang tadi, supaya juga pada dasarnya sama, saling mengingatkan sesama untuk selalu berintropeksi diri mengenai apa yang di lakukan oleh diri kita masing masing. Sekian pengalaman khutbah pada jum’at siang ini, supaya bermanfaat, dan kami ucapkan Terimakasih.
Sumber https://leptopmurahindramayu.blogspot.com/