Puncak Pelal Muludan Di Kecamatan Gegesik Cirebon Sekaligus Mengarak Gruda Peninggalan Jaman Dahulu
Unjungan Gegesik - halo teman bloger dimanapun anda berada, biar masih di beri kesehatan untuk melaksanakan acara menyerupai biasanya, di pagi sabtu ini admin tak sengaja melewati jalan di desa atau kecamatan gegesik cirebon, di lihat lihat ko ada keramaian yang terjadi di sana, tepatnya di alun alun gegesik, di situ banyak sekali orang jualan aneka macam macam makanan dan kebutuhan sehari hari. Usut di usut ternyata kegiatan itu untuk menyongsong pelal yang tiap tahunya di lakukan oleh warga di situ.
Bertepatan juga di bulan mulud, kata orang cirebon mah menyebitnya begitu, dimana ada kegiatan yang sangat unik sekali yang di lakukan oleh warga sekitar. Konon sejarahnya ada sebuah gruda atau boleh di katakan benda peninggalan jaman dahulu yang hingga kini masih di simpan di balai desa desa gegesik yang setiap tahunya di arak ke jalan bersama sama warga sekitar untuk memperingati pelal desa gegesik. Dimana gruda tersebut layaknya sebuah heman yang sangat unik sekali, mungkin orang di sekitar menyebutnya gruda. Penemuan barang ini pada jaman dahulu di temukan di kali, jika bahasa kerenya sih anutan sungai desa setempat, yang di percayai oleh warga di sana pada jaman dahulunya dapat bergerak, mungkin hidup kali yah sob. Yah entah lah, jika memikirkan kondisi orang jaman dahulu memang tidak masuk akal, namun itu benar benar terjadi.
Baca Juga : Penemuan Mayat Di Jembatan Lombang Juntinyuat Indramayu
Makanya untuk warga sekitar meyakini bahwa benda tersebut dahulunya dapat melindungi keadaan di desa sekitar, boleh di katakan sebagai mediator untuk dapat meminta keselamatan kepada sang maha pencipta. Nah bertepatan di hari ahad nanti, gruda yang menjadi benda peninggalan orang jaman dahulu akan di arak kejalan. Layaknya karnaval yang di ikuti oleh aneka macam macam masyarakat dari kabupaten cirebon. Uniknya kegiatan ini berjalan dari dahulu hingga sekarang, dan nanti di hari ahad yakni puncak dari program pelal yang di isi dengan pengeluaran benda benda pusaka yang di miliki oleh masyarakat setempat.
Acara puncak pelal atau orang sekitar menyebutnya muludan ini akan terjadi sempurna di hari ahad besok, tentunya dengan kemeriahan yang akan terjadi di jalan jalan sekitar menciptakan orang orang akan tumpah ke jalanan, al hasil jalan menjadi mancet, hal ini rutin di lakukan setiap tahunya untuk menghormati watak yang ada. Ada beberapa hal yang menarik yang mungkin dapat kami ungkap di sini, diantaranya adalah
Orang berjualan yang sentra berkumpulnya di alun alun bersahabat masjid gegesik ini sudah ada satu bulan sebelum program pelal di mulai, di situ juga ada beberapa wahana bermain atau jika orang desa menyebutnya yakni kemidi, inilah yang mendjadi salah satu daya tarik untuk masyarakat sekitar mendatanginya, cukup dengan membayarkan 10.000 saja anda sudah dapat menikmati tantangan dayunan yang seolah olah bergelombang, di samping adanya permainan kemidi ada juga yang terbaru, berupa perahu, dimana menyerupai ayunan yang di ayun ayun dengan memakai mesin. Tentunya ingin tau kan buat anda, segera deh bagi yang terdekat untuk mendatanginya niscaya seru, ajak sanak dan keluarga untuk ikut memeriahkan program pelal di desa gegesik.
Baca Juga : SMK Plus Fatahillah Jagapura Gegesik Cirebon Jawa Barat
Tentunya masyarakat sangat antusias untuk menciptakan kesenian ini, alasannya memang tidak cuma cuma saja loh sobat, ada hadiah yang akan di perebutkan oleh mereka, bagi mereka yang masuk kategori kesenian menciptakan patung yang menarik akan di berikan hadiah oleh panitia, tentunya dengan hadiah yang sangat fantastis sekali, jutaan loh. Kaprikornus jangan heran yah jika kini ini,di pinggir jalan lurusan gegesik banyak sekali ada kesibukan untuk menciptakan benda tersebut.
Pernah sekali di keluarkan tidak sempurna pada waktunya, sekitar satu ahad sebelum hari pelal maka gruda tidak akan nampak, entah kemana perginya, namun pernah di ceritakan oleh masyarakat sekitar gruda tersebut berada di kesepuan, begitulah mungkin singakat dongeng dari program pelal di desa gegesik sekaligus sebagai mengatakan benda benda pusaka yang di miliki oleh desa gegesik.
Baca Juga : Zahffa Band Salah Satu Band Indramayu Versi Balasyik Yang Sedang Naik Daun
Bertepatan dengan program maulidan ini juga ada beberapa kegiatan sosial yang biasanya di barengi dengan program pelal, yakni ada sunatan masal dan program keagamaan yang di lakukan di masjid tersebut, so jangan berburuk sangka yah sob. Adat dapat menyatukan masyarakat pada umumnya bukan untuk di perdebatkan, Demikian artikel pada siang sabtu ini biar bermanfaat dan kami ucapkan Terimakasih. Sumber https://leptopmurahindramayu.blogspot.com/
Bertepatan juga di bulan mulud, kata orang cirebon mah menyebitnya begitu, dimana ada kegiatan yang sangat unik sekali yang di lakukan oleh warga sekitar. Konon sejarahnya ada sebuah gruda atau boleh di katakan benda peninggalan jaman dahulu yang hingga kini masih di simpan di balai desa desa gegesik yang setiap tahunya di arak ke jalan bersama sama warga sekitar untuk memperingati pelal desa gegesik. Dimana gruda tersebut layaknya sebuah heman yang sangat unik sekali, mungkin orang di sekitar menyebutnya gruda. Penemuan barang ini pada jaman dahulu di temukan di kali, jika bahasa kerenya sih anutan sungai desa setempat, yang di percayai oleh warga di sana pada jaman dahulunya dapat bergerak, mungkin hidup kali yah sob. Yah entah lah, jika memikirkan kondisi orang jaman dahulu memang tidak masuk akal, namun itu benar benar terjadi.
Baca Juga : Penemuan Mayat Di Jembatan Lombang Juntinyuat Indramayu
Makanya untuk warga sekitar meyakini bahwa benda tersebut dahulunya dapat melindungi keadaan di desa sekitar, boleh di katakan sebagai mediator untuk dapat meminta keselamatan kepada sang maha pencipta. Nah bertepatan di hari ahad nanti, gruda yang menjadi benda peninggalan orang jaman dahulu akan di arak kejalan. Layaknya karnaval yang di ikuti oleh aneka macam macam masyarakat dari kabupaten cirebon. Uniknya kegiatan ini berjalan dari dahulu hingga sekarang, dan nanti di hari ahad yakni puncak dari program pelal yang di isi dengan pengeluaran benda benda pusaka yang di miliki oleh masyarakat setempat.
Acara puncak pelal atau orang sekitar menyebutnya muludan ini akan terjadi sempurna di hari ahad besok, tentunya dengan kemeriahan yang akan terjadi di jalan jalan sekitar menciptakan orang orang akan tumpah ke jalanan, al hasil jalan menjadi mancet, hal ini rutin di lakukan setiap tahunya untuk menghormati watak yang ada. Ada beberapa hal yang menarik yang mungkin dapat kami ungkap di sini, diantaranya adalah
1. Banyaknya Pedagang Yang Berdatangan
Setahu saya dikala akan di mulainya muludan di desa gegesik ini, banyak sekali para pedagang yag tiba dari segala penjuru, artinya tidak hanya orang setempat yang berjualan di sana. Tentu ini menjadi daya tarik dari masyarakat sekitar untuk yah hanya sekedar jalan jalan atau membeli hal kebutuhan mereka, atau sekedar iseng saja tiba ke sana.
Orang berjualan yang sentra berkumpulnya di alun alun bersahabat masjid gegesik ini sudah ada satu bulan sebelum program pelal di mulai, di situ juga ada beberapa wahana bermain atau jika orang desa menyebutnya yakni kemidi, inilah yang mendjadi salah satu daya tarik untuk masyarakat sekitar mendatanginya, cukup dengan membayarkan 10.000 saja anda sudah dapat menikmati tantangan dayunan yang seolah olah bergelombang, di samping adanya permainan kemidi ada juga yang terbaru, berupa perahu, dimana menyerupai ayunan yang di ayun ayun dengan memakai mesin. Tentunya ingin tau kan buat anda, segera deh bagi yang terdekat untuk mendatanginya niscaya seru, ajak sanak dan keluarga untuk ikut memeriahkan program pelal di desa gegesik.
2. Adanya Kompetisi Kesenian Kerajinan Membuat Gruda
bagi anda yang sedang melintas di desa gegesik tentunya tidak akan heran untuk dapat melihat beberapa kesenian yang sedang di buat, biasanya berupa patung atau semacam benda berupa binatang yang di buat dari kerangka bambu kemudian di hias sehingga menjadi menarik dan sangat menghibur sekali untuk di pertontonkan nanti dikala hari puncak pelalnya, yakni di hari ahad besaok.
Baca Juga : SMK Plus Fatahillah Jagapura Gegesik Cirebon Jawa Barat
Tentunya masyarakat sangat antusias untuk menciptakan kesenian ini, alasannya memang tidak cuma cuma saja loh sobat, ada hadiah yang akan di perebutkan oleh mereka, bagi mereka yang masuk kategori kesenian menciptakan patung yang menarik akan di berikan hadiah oleh panitia, tentunya dengan hadiah yang sangat fantastis sekali, jutaan loh. Kaprikornus jangan heran yah jika kini ini,di pinggir jalan lurusan gegesik banyak sekali ada kesibukan untuk menciptakan benda tersebut.
3. Mistis Dari Gruda Yang Ada di balaio Desa Gegesik
Konon katanya dalam program pelal nanti gruda yang menjadi barang antik kepunyaan desa gegesik akan di keluarkan dari ruangan, dimana ada ketentunan yang harus di ikuti untuk dapat melaksanakan watak yang sudah berjalan selama ini. Pengeluaran gruda ini harus di lakukan 3 hari sebelum hari pelal nya, alasanya supaya dapat berjalan dengan lancar acaranya.
Pernah sekali di keluarkan tidak sempurna pada waktunya, sekitar satu ahad sebelum hari pelal maka gruda tidak akan nampak, entah kemana perginya, namun pernah di ceritakan oleh masyarakat sekitar gruda tersebut berada di kesepuan, begitulah mungkin singakat dongeng dari program pelal di desa gegesik sekaligus sebagai mengatakan benda benda pusaka yang di miliki oleh desa gegesik.
Baca Juga : Zahffa Band Salah Satu Band Indramayu Versi Balasyik Yang Sedang Naik Daun
Bertepatan dengan program maulidan ini juga ada beberapa kegiatan sosial yang biasanya di barengi dengan program pelal, yakni ada sunatan masal dan program keagamaan yang di lakukan di masjid tersebut, so jangan berburuk sangka yah sob. Adat dapat menyatukan masyarakat pada umumnya bukan untuk di perdebatkan, Demikian artikel pada siang sabtu ini biar bermanfaat dan kami ucapkan Terimakasih. Sumber https://leptopmurahindramayu.blogspot.com/